Minggu, 04 September 2011

percaya.

Ketika janji terucap
ketika mata mengharap
ketika hati diteguhkan
semua perasaan sempurna.

Tapi kenapa, satu dari bagian, tak percaya?
Haruskah aku berusaha meyakinkannya?

kau, dan si abu-abu.

hei, kau.

ya, kau.

kau, si pemilik dunia.

padahal kau bukan Tuhan,

tapi, kenapa kau suka menghakimi?

dengan segala teori-teori hitam dan putihmu.

yang kontras,

yang jelas

tapi, kenapa kau tak pernah melihatku?

hei.

sadarkah kau?

akulah si abu-abu.

yang menggabungkan hitam dan putih.

yang berjasa, tapi tak disadari.

dan dengan harapanku,

kali ini kau akan mulai perduli.

Sebentuk aku. Sebentuk kamu. Dan sebentuk cinta.

Sebentuk aku.
Sebentuk kamu.
Dan sebentuk cinta.

3 kata yang bermakna.
3 makna yang berharga.
3 mahluk yang berbeda.
Antara aku, kamu dan cinta.

Beda
Berbeda.
Perbedaan.
Sungguh ironis.
Ketika aku, kamu , di persatukan oleh yang namanya cinta.
Namun di pisahkan oleh namanya perbedaan. Atau bahkan jarak?
Dari dulu jarak dan perbedaan tak pernah bersahabat.
Terlalu naif untuk di pertahankan.
Terlalu sulit untuk di perjuangkan.

Ketika kita telah lelah berlari.
Ketika kita telah lelah mengukir.
Ketika sang malaikat maut telah tersenyum sinis.
Dan mencabut nyawa cinta.
Tinggalah aku, dan kamu.

Dan muncullah fakta yang berarti.
Akhirnya kita menemukan sudut yang telah lama samar.
Yang tertutup oleh kebutaan.
Sudut yang selama ini memisahkan.
Aku , kamu dan cinta.

Memisahkan kita.

Mungkin, inilah akhir.
Inilah ujung.

Air

Taukah kamu, kamu itu seperti air?

Begitu sulitnya tuk ku capai. Tetapi begitu mudahnya engkau mengalir dari sang - genggaman?

Dan bahkan, ketika aku mengancammu dengan api.
Kau hilang, pergi bersama angin.

Semakin ku genggam.
Semakin mengalir.
Semakin ku tahan.
Semakin menghilang.
Lepas.
Tiada.
Dan menghilang.

Apakah kita tak sejalan?
Mungkin hanya kau yang tau jawabnya.

aku?

Aku..

Cuma seorang anak perempuan yang tak berarti..

Yang manja..

Yang selau berusaha tegar di depan orang lain..

Yang tak penah puas dengan diri sendiri..

Yang selalu merepotkan orang lain..

Yang cengeng..

Yang selalu sok tegar..

Yang tak bisa jujur pada diri sendiri..

Yang melankolis..

Yang sensitif..

Tapi, Yah.. Ini aku yang apa adanya..

Tanpa setitik debu pun di atasnya..

Walau terdengar sedikit egois..

Tapi, ini aku yang sebenarnya..